Selasa, 08 Juli 2014

Berbagi iLmu

Assalamu'alaikum.wr.wb...

Para wanita-wanita yang nantinya akan menjadi seorang ibu,...

didiklah anak-anak kita menjadi seorang yang kelak bz menjadi panutan,.. dan jika masih dini jangan sampai kita menganggu psikis.y agar kelak tidak menjadi anak-anak yang pendendam untuk orang tua maupun orang lain...

banyak sekarang terjadi tindakan kekerasan kepada anak-anak hanya karena emosi masalah keluarga,... namun jangan sampai para orang tua melampiaskan semua.y kepada anak karena itu yang akan menjadikan psikis mereka terganggu...

bagi orang tua mungkin hal yang sepele, tp untuk anak hal yang tak wajar...

semoga kita nantinya bisa menjadi orang tua yang bisa membimbing anak-anak dengan baik dan bijak... aamiiin...

wassalamu'alaikum.wr.wb...


Selasa, 01 April 2014

oBat MaSaLah dAlaM HidUp

Sobat,... saya teringat satu masalah ketika seseorang "MengeluH" akan betapa sulitnya masalah yang di hadapi..
nie keluhan.y.. : Kenapa Aku Tidak Mendapatkan Apa Yang Aku Idam-idamkan ???

  • boleh jadi kamu membenci sesuatu yang padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat burk bagimu, Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Kenapa Cobaan Seberat Ini???
  • Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan yang kamu punya tuk selesaikan cobaan itu.
Rasa Frustasi???
  • Jangan kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya , jika kamu orang-orang yang beriman. 
Bagaimana Kamu Harus Hadapi Semua Itu???
  • Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersikap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung dan Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. 
Apa saja yang aku dapat dari semua itu???
  • sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. 
Kepada Siapa Aku Berharap???
  • Cukuplah Allah bagiku, tidak ada illah selain Dia hanya kepadaNya aku bertawakkal.
Aku Tak Bisa Bertahan Lagi !!!
  • Dan janganlah kamu brputus asa dr rahmat Allah sesungguhnya tiada berptus asa dr rahmat, melainkn kaum kafir.
  • Apabila kamu d hormati dgn ssuatu pnghrmatan,mka blaslah pnghormatan itu dgn lbh baik, atau blaslah dgn yg srupa, ssungguhnya Allah mmprhitungkn sgla ssuatu. 
The Next Teriaklah dan berjanji tidak akan mengucapkan kalimat Keluhan lagi..
Ya Allah saya punya masalah yg besar BUT saya akan berteriak lantang, WAHAI MASALAH SAYA MEMPUNYAI ALLAH YANG MAHA BESAR. Aamiin.. :)

Selasa, 25 Maret 2014

”MORAL ETIKA”

”MORAL ETIKA”
Assalamu’alaikum.wr.wb...

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم. الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العّالّمِيْن. وَصَلاَةُ وَسَلَّم عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن. سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّد وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن. أَمَّا بَعْد

Pertama.., marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan kasih sayangnya kita masih diberi kesempatan untuk terus beribadah kepadaNya.
Shalawat dan salam rindu semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung kita, Muhammad saw, karena hidayah yang dibawanya, kita masih bisa merasakan nikmatnya iman dan islam.
Suci bersih tak ada noda...,bagaikan kertas yang tak tergores oleh setetes tinta...,hanya kelembutan yang membuat semua menjadi indah bagaikan surga...

Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Ada satu hal yang mungkin perlu kita perhatikan dari anak kita dan kiranya ini sangat menentukan nilai positif atau negatifnya terhadap anak kita yakni “Sopan Santun”. Semua orang tua pasti senang melihat perilaku manis anaknya. Tetapi, sikap sopan dan santun tidak dibawa sejak lahir. Kitalah sebagai orang tua yang wajib mengajarkanya sejak dini agar kelak tidak menjadi anak yang tidak bermoral. Na’udzubillah....
Semua orang tua tentu berharap anak mereka bisa bersikap sopan dan santun. Namun, budi pekerti atau tata krama yang baik tidak bisa muncul begitu saja, anak perlu di bimbing dan mendapat pelajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.


Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Mulanya, sikap sopan dan santun yang dilakukan anak hanyalah sebuah pola meniru apa yang dilakukan orang tua, khususnya saat anak masih kecil. Ini adalah hal yang wajar karena anak masih berfikir konseptis.
Tetapi jika anak sudah semakin besar ia akan menyadari bahwa sopan santun juga sangat penting, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Anak yang santun biasanya akan di senangi dan mendapatkan banyak pengalaman dan tempat di lingkungannya.
Memang, tidak mudah menerapkan sopan santun pada anak, tetapi jika kita sebagai orang tua berhasil mengajarkan sopan santun pada anak kita, si kecil akan tumbuh menjadi seseorang yang berperilaku baik di dalam kehidupannya. Meskipun, tidak dapat di pungkiri bahwa lingkungan yang ada di luar rumah juga memiliki peran yang sangat besar pada pembentukan perilaku sopan santun.
Dengan kita bekali ilmu pengetahuan kepada anak tentang bersikap sopan santun, maka pada akhirnya anak akan kembali pada pendidikan yang telah di berikan orang tuanya. Secara spesifik, ada beberapa cara mengajarkan sopan santun pada anak yang dapat di terapkan sejak anak lahir. Yakni :
  1. Berikan contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Anak adalah peniru yang paling ulung. Bahkan, saat masih belum dapat berbicara pun, anak sudah bisa menirukan perbuatan yang kita lakukan meskipun dalam bahasa dan bentuk yang lain. karena anak-anak mendengar bukan dengan telinga, tetapi dengan matanya. Itu artinya orang tua harus menjadi contoh nyata bagaimana bersikap sopan dan santun.
  1. Ajarkan 3 kata penting.
Ada 3 kata penting yang sebaiknya diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak lahir, yaitu “Terima Kasih”, “Tolong”, “Maaf”.dengan demikian anak akan mengetahui bahwa dirinya dihargai dan ia pun akan terbiasa menghargai orang lain.

  1. Latihan sambil bermain.
Mungkin kita sebagai orang tua sudah berusaha mengajarkan sopan santun pada anak, tetapi terkadang anak berhadapan dengan orang lain ia melakukan perbuatan yang kurang santun, maka dari itu buatlah si kecil bermain atau berperan sebagai tamu yang sopan dan kita sebagai tuan rumah yang sopan. Biasanya, saat anak bersikap santun dalam peran yang dimainkannya pujilah perbuatannya. Tunjukkan bahwa kita sangat menghargai sikap positifnya. Sehingga anak bisa lebih berani untuk bersikap sopan santun terhadap orang lain.
  1. Harus Konsisten.
Terkadang anak sering lupa bersikap baik kepada orang lain, sehingga sangat wajar bila ia tiba-tiba melakukan tindakan yang kurang sopan, jangan di marahi dulu tapi ingatkanlah bahwa tindakan tersebut kurang sopan. Coba beri peringatan tapi yang menyenangkan, misalnya : “Wah, karena terlalu lapar nii.., jagoan bunda lupa bilang terima kasih ya...”.
Dalam membentuk sikap sopan santun orang tua harus konsisten dan tidak pesimis.Bila anak melakukan hal yang tidak sopan kita harus ingatkan lagi, lagi dan lagi sampai anak mampu untuk mengaplikasikannya.
  1. Jangan dijadikan lelucon.
Jangan sekali-kali kita sebagai orang tua menertawakan si kecil saat melakukan tindakan yang tidak santun, karena sikap yang kurang sopan bukan lelucon. Bila kita tertawakan anak akan berfikir bahwa perbuatannya wajar, lucu, dan benar padahal itu salah, sehingga si kecil akan sulit memahami makna sikap sopan santun yang sebenarnya apalagi untuk di praktekkan olehnya.
  1. Tunjukkan perhatian anda.
Sesibuk apapun orang tua di meja makan, bersama tamu atau dengan pekerjan yang lainnya, berikan perhatian pada anak, karena si kecil sering melakukan tindakan yang tidak santun hanya untuk menarik perhatian orang tuanya dan berikan pujian jika si kecil menunjukkan sikap sopan santun.

Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Nabi bersabda yang artinya “Muliakan putera-puteri kalian dan didiklah akhlaknya.”
Ada 3 hal tindakan yang perlu kita lakukan sebagai orang tua jika si kecil atau anak mendapat perlakuan yang tidak sopan dan  melihat tindakan yang tidak santun. Yaitu, :
Pertama, sebaiknya kita segera memberitahu si kecil bahwa tindakannya tidak baik dan tidak boleh di tiru olehnya.
Kedua, di beri teguran yang sopan pada orang yang tidak santun pada anak kita. Sehingga itu akan menunjukkan bahwa kita konsisten dan siapapun yang melakukan sikap yang tidak santun tetap tidk baik.
Ketiga, jika anak yang melakukan teguran itu lebih baik karena akan terasa menyentuh hati. Misalnya : “ Kakak... kata bunda kalau makan tidak boleh sambil berdiri”
Orang tua adalah orang yang pertama kali berperan dalam mendidik anak agar anaknya kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah, berbakti dan menjadi orang yang berguna untuk agama,bangsa dan negara dunia maupun akhirat.

Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Ada empat hal penting agar anak bisa menjadi anak yang sopan santun yaitu :
  • Pertama, Shaleh dalam aqidah.
Aqidah sebagai nyawanya dan inti dari kehidupan. Bila ini tidak ada di dalam diri anak kita jangan harap amal bisa di sebut amal shalih,sebaik apapun amalnya.
  • Kedua, Shaleh dalam ibadah.
Ibadah bukan sekedar rutinitas ritual, tetapi wujud penghambaan yang Maha Dahsyat yakni kepada Allah SWT, karena itu anak harus kita ajarkan sejak dini tentang kewajiban ibadah yang harus mereka kerjakan agar kelak tidak menyesal.
  • Ketiga, Shaleh dalam akhlak.
Akhlak adalah buah aqidah dan ibadah. Kata Nabi, “Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik akhlaknya.”  Itu yang harus ada dalam diri seorang anak agar hidupnya kelak menjadi berarti untuk diri sendiri dan orang lain.

  • Keempat, Shaleh dalam keluarga.
Keshalihan pribadi akan lebih berarti bila terefleksi dalam keluarga,karena keluarga merupakan standar, ukuran, parameter timbangan untuk melihat selaraskah perkembangan anak dalam ucapan dan perbuatannya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim:6



“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS.At-Tahrim:6)
Nah... pasti tak lupa donk dengan lagu masa kecil kita sebagai anak yang di sayang oleh orang tua...
(Yuk nyanyi... yuk...)
Kasih ibu kepada beta...
Tak terhingga sepanjang masa...
Hanya memberi tak akan kembali...
Bagai sang surya menyinari dunia...

Semoga kita sebagai orang tua bisa memberi yang terbaik untuk masa depan anak-anak kita kelak dan anak bisa membanggakan orang tua kita. Aamiin ya robbal a’lamiin...
,..
Semoga ketemu lagi lain waktu... J
Demikian dari saya, semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Tharieq
Wassalamu’alaikum.wr.wb..












Senin, 17 Maret 2014

PAHLAWAN PENAKLUK KONSTANTINOPEL”



PAHLAWAN PENAKLUK KONSTANTINOPEL”
Assalamu’alaikum.wr.wb...
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم. الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العّالّمِيْن. وَصَلاَةُ وَسَلَّم عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن. سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّد وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن. أَمَّا بَعْد

Pertama.., marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan kasih sayangnya kita masih diberi kesempatan untuk terus beribadah kepadaNya.
Shalawat dan salam rindu semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung kita, Muhammad saw, karena hidayah yang dibawanya, kita masih bisa merasakan nikmatnya iman dan islam.

Kaum Muslimin Rahimakumullah…
            Siapakah sang pahlawan ini?... Ia seorang mukmin yang dilahirkan di semenanjung arabia, gugur dalam usia 80 tahun, rambutnya telah beruban, ia gugur fii sabiilillaah di bawah benteng konstantinopel. Seorang muslim tidak memiliki satu negeri, seluruh dunia adalah negerinya, karena merupakan milik Allah.
Lalu siapakah pahlawan kita ini?... Dialah yang menyambut Rasulullah saw dihari beliau meninggalkan kota Mekkah untuk menghindari terorisme, menghindari pedang yang menebas karena kebencian. Penduduk Mekkah menjual semua miliknya, mengisolasi, menyakiti, mencacinya dan meletakkan duri dijalan yang dilaluinya. Maka beliau harus keluar demi membawa risalah dan dakwah yang selalu dipertahankan walau bagaimana pun keadaannya, walau bagaimana pun bentuk penyiksaan dan boikot yang harus dihadapi orang-orang beriman.
            Nabi saw berangkat menuju Madinnah menuju kaum Anshar, menuju kekasih Allah, menuju pasukan islam. Perjalanan itu ditempuhnya selama 10 hari, kakinya melepuh oleh panasnya padang pasir, tubuhnya dipenuhi rasa lapar, haus, lelah, dan kepayahan. Akan tetapi semuanya demi perjuangan dijalan Allah. Di siang yang panasnya begitu menyengat kaum Anshar keluar untk menyambut pahlawan terbesar yang dikenal oleh sejarah dan menusia teragung yang berjalan diatas bumi.
Kaum laki-laki menyambut dengan pedang dan panah, untuk memberikan penghormatan bagi sang pemimpin yang ditunggu- tunggu sedangkan kaum wanita berada di atas loteng rumah mereka, berharap bisa melihat wajah yang memancarkan cahaya dan kenyakinan. Adapun anak-anak menyebar, mereka bagaikan mutiara dan batu permata berjajar dipinggir jalan bertepuk tangan dan mengulang-ulang qasidah, yang seperti thola’al badru ‘alaiinaa :
Telah muncul bulan di tengah kita
Datang dari arah tsaniatil wada’
Kita harus bersyukur
Karena ia menyeru kita kepada Allah
Wahai Nabi yang diutus pada kami
Kau datang dengan perintah yang ditaati
Kau datang membuat Madinah menjadi terhomat
Selamat datnang wahai sebaik-baik da’i
            Di siang hari yang abadi dan takkan terlupakan selamanya, tiba-tiba ada yang berteriak dengan keras dan penuh kegembiraan, katanya : Rasul telah datang. Maka orang-orang Anshar keluar dengan membawa pedang mereka, seolah mereka manusia yang dibangkitkan dari kuburnya, dibangkitkan dalam kehidupan yang baru, rasa cinta telah mengalir dalam darah mereka, kehidupan menjadi baru kembali untuk mereka.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
            Pada saat itu Rasul saw shalat di atas ontanya. Anas berkata : Demi Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, dahulu aku menyangka bahwa tidak ada orang yang menangis lantaran suka cita, sampai akhirnya aku menyaksikan sendiri kaum Anshar menangis suka citanya oleh datangnya Rasulullah saw.
            Rasulullah saw berdiri untuk memberikan salam kepada setiap kabilah, mereka berebut menuntun tali ontanya berharap beliau akan menjadi tamunya. Sehingga harus beliau berkata : lepaskanlah karena sesungguhnya ia dikendalikan. Allahlah yang mengendalikannya, Allah yang mengendalikan onta nabi saw dari langit ke tujuh.
Biarkan dia berjalan, jika ia berhenti disuatu tempat maka disitulah aku akan menginap. Onta melewati bani Bayyadlah. Mereka pun keluar dengan membawa pedang, kegembiraan pun menyelimuti mereka karena melihat Rasulullah saw. Mereka berkata : Anda menjadi tamu kami. Beliau menjawab : Lepaskanlah, karena sesungguhnya ia dikendalikan. Beliau tersenyum dan berterima kasih kepada mereka.
Kemudian onta itu oleh Amr bin Auf sedangkan mereka telah berbaris dipingir jalan untuk memberikan pengormatan kepada beliau. Mereka berkata : Anda menjadi tamu kami. Beliau menjawab : Lepaskanlah, karena sesungguhnya ia dikendalikan.Lalu onta itu berjalan melewati bani Najjar, sehingga anak-anak laki- laki dan perempuan keluar.
Rasulullah saw tersenyum dan menaikkan anak-anak itu ke atas onta lalu menciumnya satu persatu, lalu meninggalkannya. Selanjutnya onta itu merunduk ditempat yang sekarang menjadi masjid beliau. Ketika onta itu merunduk, beliau menunggu sebentar dan tidak turun dari punggungnya. Lalu onta itu berdiri lagi dan berjalan sebentar lalu kembali ke tempat semula dan merebah. Lalu Rasulullah saw turun, maka ketika itulah orang tua yang menjadi pahlawan dan gugur di negeri romawi bergegas membawakan barang-barang Rasulullah saw. Orang-orang bani Najjar berkata : jadilah tamu bagi kami. Beliau berkata : Tidak, aku menjadi tamu laki-laki yang membawakan perlengkapanku itu.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Beliau berjalan dibelakang orang tua itu yang ternyata adalah “Abu Ayyub Al-Anshari” Setibanya dirumah, ia berkata : Wahai Rasulullah, rumah saya ini ada dua tingkat, anda diatas dan saya tinggal di bawah.
Beliau menjawab : Aku ingin dekat dengan orang-orang, dekat dengan masjid, maka aku memilih di sini. Yang beliau maksudkan adalah di bawah. Maka Abu Ayyub menempatkan beliau di bawah, sedangkan dia dan istrinya tinggal di atas.
Tibalah waktunya tidur, namun Abu Ayyub hanya membolak balikkan tubuhnya, seolah ia kepanasan sehingga tidak dapat tidur. Sang istri bertanya : “ ada apa denganmu? Mengapa kamu tidak tidur?”
Ia menjawab: “ Demi Allah aku tidak dapat tidur, bagaimana mungkin aku tidur di atas, sedangkan Rasul saw tidur di bawahku ?”
Paginya Abu Ayyub berusaha membujuk Rasul saw agar mau tinggal di atas, namun beliau tetap menolak.
Ketika makanan dihidangkan untuk Abu Ayyub, dan ia sudah mengangkat tangannya untuk makan dan begitu pula dengan istrinya, tiba-tiba mereka urungkan. Mereka berkata: ”Demi Allah kami tidak akan makan sehingga Rasulullah saw makan. Lalu ia turun sambil membawa nampan berisi makanan berupa olahan tepung daging panggang dan ia berikan sebagai jamuan bagi Rasulullah saw. Sungguh sebuah jamuan terindah dalam sejarah.
Pada suatu malam Abu Ayyub bangun untuk shalat, tanpa sengaja ia membentur tempat air dan pecah. Melihat air menggenangi lantai, ia segera melepas mantelnya untuk mengeringkan lantai agar tidak sampai membasahi Rasul saw. Lalu ia berkata: ”Wahai Rasulullah, aku memohon kepada anda atas nama Allah, anda tinggallah di atas dan saya di bawah,” baru kemudian beliau mau naik ke atas.
Ia benar-benar menjaga Rasul saw dan tidak menyia-nyiakannya. Nabi sering mendoakannya dan mencarinya. Beliau melihatnya sebagai seorang yang sudah tua namun penuh berkah, yang segalanya ada padanya telah menjadi putih: agama, janggut, hati dan prinsipnya.
Kisah ini menunjukkan bagaimana ke zuhudan Nabi saw dan begitu pula dengan para sahabatnya, serta untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan Abu Ayyub Al-Anshari.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
            Hari demi hari berlalu, kaum muslimin menyeru bala tentaranya untuk berjihad di jalan Allah, untuk menaklukkan konstantinopel dan memerangi pasukan romawi untuk memperluas kawasan islam.
Tak kala Abu Ayyub mendengar seruan jihad, ia segera mengambil pedang dan tombaknya, lalu mengendarai keledainya dan pergi ke medan perang. Ketika anak-anaknya mencegah dengan berkata : ” anda orang yang sudah tua, usia anda sudah delapan puluh tahun.”
Dia menjawab : ” tidak.”
Mereka berkata : ” Allah memberimu udzur, karena engkau kakek tua yang sudah sakit-sakitan dan tidak sanggup berperang.”
Ia menjawab : ” Demi Allah tidak, sesungguhnya Allah berfirman :
(#rãÏÿR$# $]ù$xÿÅz Zw$s)ÏOur (#rßÎg»y_ur öNà6Ï9ºuqøBr'Î/ öNä3Å¡àÿRr&ur Îû È@Î6y «!$# 4 öNä3Ï9ºsŒ ׎öyz öNä3©9 bÎ) óOçFZä. šcqßJn=÷ès? ÇÍÊÈ  
” Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS. At-Taubah:41)
Memang berat untukku, namun demi Allah aku akan tetap berangkat,” maka ia pun pergi menuju medan jihad.
Perhatikanlah usia yang penuh berkah ini, bandingkan dengan mereka berusia delapan puluh tahun di zaman ini yang justru berusaha mengakhiri perjalanan hidupnya dengan kesaksian palsu, permainan, kedzaliman, dan kebohongan. ! Na’udzubillah...  sudah tua renta namun tak jua bertaubat!
Kita di buat terkejut oleh orang yang sudah tua renta namun bersumpah palsu, mencuri, memutus tali silaturrahim, menganggu tetangga dan menggunjing di tengah orang banyak.
Adapun Abu Ayyub, ia jadikan usianya yang sudah delapan puluh tahun sebagai ketaan kepada Allah, dia berangkat bersama para pasukan dengan menaiki bahtera mengarungi samudera, seraya melagukan kalimat yang abadi Laa ilaaha illallaah Muhammad Rasulullah.
Pertempuran telah dimulai, maka ia pun mandi, memakai kain kafannya, memakai wewangian dan berkata kepada kaum muslimin : Aku meminta kepada kalian demi Allah, jika hari ini aku terbunuh, carilah akhir batas tanah kaum muslimin dengan orang romawi, kuburkan aku di bawah benteng konstantinopel, semoga Allah membangkitkan aku di hari kiamat kelak sebagai seorang mukmin di antara orang-orang kafir. Allahu Akbar...
Akhirnya dalam pertempuran itu kepalanya yang suci, yang selama ini senantiasa bersujud kepada Allah, terpenggal. Abu Ayyub gugur dan dimakamkan di sana, siapa yang pergi ke sana hendaknya ia mengucapkan salam kepadanya, sampaikan pula salam kaum muslimim kepadanya.
Salam sejahtera untuk Abu Ayyub Al-Anshari dari semenanjung Arab, semoga Allah memberikan balasan pahala atas jasanya pada ummat Muhammad saw.
Semoga Allah memberinya kebaikan sebagaimana ia telah berbuat kebaikan kepada kita, dan semoga Allah mengumpulkan kita dengannya di negeri kemuliaan. Aamiin ya robbal a’lamiin.
Semoga apa yang saya sampaikan bermanfaat, kekurangan hanya milik saya, kelebihan hanya milik Allah.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Tharieq
Wassalamu’alaikum.wr.wb...