Assalamu'alaikum.wr.wb...
Para wanita-wanita yang nantinya akan menjadi seorang ibu,...
didiklah anak-anak kita menjadi seorang yang kelak bz menjadi panutan,.. dan jika masih dini jangan sampai kita menganggu psikis.y agar kelak tidak menjadi anak-anak yang pendendam untuk orang tua maupun orang lain...
banyak sekarang terjadi tindakan kekerasan kepada anak-anak hanya karena emosi masalah keluarga,... namun jangan sampai para orang tua melampiaskan semua.y kepada anak karena itu yang akan menjadikan psikis mereka terganggu...
bagi orang tua mungkin hal yang sepele, tp untuk anak hal yang tak wajar...
semoga kita nantinya bisa menjadi orang tua yang bisa membimbing anak-anak dengan baik dan bijak... aamiiin...
wassalamu'alaikum.wr.wb...
Pondok adalah Surga Ku
Selasa, 08 Juli 2014
Selasa, 01 April 2014
oBat MaSaLah dAlaM HidUp
Sobat,... saya teringat satu masalah ketika seseorang "MengeluH" akan betapa sulitnya masalah yang di hadapi..
nie keluhan.y.. : Kenapa Aku Tidak Mendapatkan Apa Yang Aku Idam-idamkan ???
nie keluhan.y.. : Kenapa Aku Tidak Mendapatkan Apa Yang Aku Idam-idamkan ???
- boleh jadi kamu membenci sesuatu yang padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat burk bagimu, Allah Mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.
Kenapa Cobaan Seberat Ini???
- Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan yang kamu punya tuk selesaikan cobaan itu.
Rasa Frustasi???
- Jangan kamu bersikap lemah dan janganlah kamu bersedih hati padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya , jika kamu orang-orang yang beriman.
Bagaimana Kamu Harus Hadapi Semua Itu???
- Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersikap siaga dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung dan Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
Apa saja yang aku dapat dari semua itu???
- sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu'min diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka.
Kepada Siapa Aku Berharap???
- Cukuplah Allah bagiku, tidak ada illah selain Dia hanya kepadaNya aku bertawakkal.
Aku Tak Bisa Bertahan Lagi !!!
- Dan janganlah kamu brputus asa dr rahmat Allah sesungguhnya tiada berptus asa dr rahmat, melainkn kaum kafir.
- Apabila kamu d hormati dgn ssuatu pnghrmatan,mka blaslah pnghormatan itu dgn lbh baik, atau blaslah dgn yg srupa, ssungguhnya Allah mmprhitungkn sgla ssuatu.
The Next Teriaklah dan berjanji tidak akan mengucapkan kalimat Keluhan lagi..
Ya Allah saya punya masalah yg besar BUT saya akan berteriak lantang, WAHAI MASALAH SAYA MEMPUNYAI ALLAH YANG MAHA BESAR. Aamiin.. :)
Selasa, 25 Maret 2014
”MORAL ETIKA”
”MORAL ETIKA”
Assalamu’alaikum.wr.wb...
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم. الحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ العّالّمِيْن. وَصَلاَةُ وَسَلَّم عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن.
سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّد وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن. أَمَّا بَعْد
Pertama.., marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan kasih sayangnya kita masih diberi kesempatan
untuk terus beribadah kepadaNya.
Shalawat dan salam rindu semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Agung kita, Muhammad saw, karena hidayah yang dibawanya, kita masih bisa
merasakan nikmatnya iman dan islam.
Suci
bersih tak ada noda...,bagaikan kertas yang tak tergores oleh setetes
tinta...,hanya kelembutan yang membuat semua menjadi indah bagaikan surga...
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Ada
satu hal yang mungkin perlu kita perhatikan dari anak kita dan kiranya ini
sangat menentukan nilai positif atau negatifnya terhadap anak kita yakni “Sopan
Santun”. Semua orang tua pasti senang melihat perilaku manis anaknya. Tetapi,
sikap sopan dan santun tidak dibawa sejak lahir. Kitalah sebagai orang tua yang
wajib mengajarkanya sejak dini agar kelak tidak menjadi anak yang tidak
bermoral. Na’udzubillah....
Semua
orang tua tentu berharap anak mereka bisa bersikap sopan dan santun. Namun,
budi pekerti atau tata krama yang baik tidak bisa muncul begitu saja, anak
perlu di bimbing dan mendapat pelajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Mulanya,
sikap sopan dan santun yang dilakukan anak hanyalah sebuah pola meniru apa yang
dilakukan orang tua, khususnya saat anak masih kecil. Ini adalah hal yang wajar
karena anak masih berfikir konseptis.
Tetapi
jika anak sudah semakin besar ia akan menyadari bahwa sopan santun juga sangat
penting, tidak hanya bagi dirinya sendiri tetapi juga untuk orang lain. Anak
yang santun biasanya akan di senangi dan mendapatkan banyak pengalaman dan
tempat di lingkungannya.
Memang,
tidak mudah menerapkan sopan santun pada anak, tetapi jika kita sebagai orang
tua berhasil mengajarkan sopan santun pada anak kita, si kecil akan tumbuh
menjadi seseorang yang berperilaku baik di dalam kehidupannya. Meskipun, tidak
dapat di pungkiri bahwa lingkungan yang ada di luar rumah juga memiliki peran
yang sangat besar pada pembentukan perilaku sopan santun.
Dengan
kita bekali ilmu pengetahuan kepada anak tentang bersikap sopan santun, maka
pada akhirnya anak akan kembali pada pendidikan yang telah di berikan orang
tuanya. Secara spesifik, ada beberapa cara mengajarkan sopan santun pada anak
yang dapat di terapkan sejak anak lahir. Yakni :
- Berikan contoh dalam
kehidupan sehari-hari.
Anak
adalah peniru yang paling ulung. Bahkan, saat masih belum dapat berbicara pun,
anak sudah bisa menirukan perbuatan yang kita lakukan meskipun dalam bahasa dan
bentuk yang lain. karena anak-anak mendengar bukan dengan telinga, tetapi
dengan matanya. Itu artinya orang tua harus menjadi contoh nyata bagaimana
bersikap sopan dan santun.
- Ajarkan 3 kata
penting.
Ada
3 kata penting yang sebaiknya diajarkan oleh orang tua kepada anaknya sejak
lahir, yaitu “Terima Kasih”, “Tolong”, “Maaf”.dengan demikian anak akan
mengetahui bahwa dirinya dihargai dan ia pun akan terbiasa menghargai orang
lain.
- Latihan sambil
bermain.
Mungkin
kita sebagai orang tua sudah berusaha mengajarkan sopan santun pada anak,
tetapi terkadang anak berhadapan dengan orang lain ia melakukan perbuatan yang
kurang santun, maka dari itu buatlah si kecil bermain atau berperan sebagai
tamu yang sopan dan kita sebagai tuan rumah yang sopan. Biasanya, saat anak
bersikap santun dalam peran yang dimainkannya pujilah perbuatannya. Tunjukkan
bahwa kita sangat menghargai sikap positifnya. Sehingga anak bisa lebih berani
untuk bersikap sopan santun terhadap orang lain.
- Harus Konsisten.
Terkadang
anak sering lupa bersikap baik kepada orang lain, sehingga sangat wajar bila ia
tiba-tiba melakukan tindakan yang kurang sopan, jangan di marahi dulu tapi
ingatkanlah bahwa tindakan tersebut kurang sopan. Coba beri peringatan tapi
yang menyenangkan, misalnya : “Wah, karena terlalu lapar nii.., jagoan bunda
lupa bilang terima kasih ya...”.
Dalam
membentuk sikap sopan santun orang tua harus konsisten dan tidak pesimis.Bila
anak melakukan hal yang tidak sopan kita harus ingatkan lagi, lagi dan lagi
sampai anak mampu untuk mengaplikasikannya.
- Jangan dijadikan
lelucon.
Jangan
sekali-kali kita sebagai orang tua menertawakan si kecil saat melakukan
tindakan yang tidak santun, karena sikap yang kurang sopan bukan lelucon. Bila
kita tertawakan anak akan berfikir bahwa perbuatannya wajar, lucu, dan benar
padahal itu salah, sehingga si kecil akan sulit memahami makna sikap sopan
santun yang sebenarnya apalagi untuk di praktekkan olehnya.
- Tunjukkan perhatian
anda.
Sesibuk
apapun orang tua di meja makan, bersama tamu atau dengan pekerjan yang lainnya,
berikan perhatian pada anak, karena si kecil sering melakukan tindakan yang
tidak santun hanya untuk menarik perhatian orang tuanya dan berikan pujian jika
si kecil menunjukkan sikap sopan santun.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Nabi bersabda yang artinya “Muliakan putera-puteri kalian dan didiklah
akhlaknya.”
Ada 3 hal tindakan yang perlu kita lakukan sebagai orang
tua jika si kecil atau anak mendapat perlakuan yang tidak sopan dan melihat tindakan yang tidak santun. Yaitu, :
Pertama, sebaiknya kita segera memberitahu si kecil bahwa
tindakannya tidak baik dan tidak boleh di tiru olehnya.
Kedua, di beri teguran yang sopan pada orang yang tidak
santun pada anak kita. Sehingga itu akan menunjukkan bahwa kita konsisten dan
siapapun yang melakukan sikap yang tidak santun tetap tidk baik.
Ketiga, jika anak yang melakukan teguran itu lebih baik karena
akan terasa menyentuh hati. Misalnya : “ Kakak... kata bunda kalau makan tidak
boleh sambil berdiri”
Orang tua adalah orang yang pertama kali berperan dalam
mendidik anak agar anaknya kelak menjadi anak yang sholeh dan sholehah,
berbakti dan menjadi orang yang berguna untuk agama,bangsa dan negara dunia
maupun akhirat.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Ada empat hal penting agar anak bisa menjadi anak yang sopan santun yaitu :
- Pertama,
Shaleh dalam aqidah.
Aqidah sebagai nyawanya dan inti dari kehidupan. Bila ini
tidak ada di dalam diri anak kita jangan harap amal bisa di sebut amal
shalih,sebaik apapun amalnya.
- Kedua,
Shaleh dalam ibadah.
Ibadah bukan sekedar rutinitas ritual, tetapi wujud
penghambaan yang Maha Dahsyat yakni kepada Allah SWT, karena itu anak harus
kita ajarkan sejak dini tentang kewajiban ibadah yang harus mereka kerjakan
agar kelak tidak menyesal.
- Ketiga,
Shaleh dalam akhlak.
Akhlak adalah buah aqidah dan ibadah. Kata Nabi,
“Sebaik-baik kamu adalah yang paling baik akhlaknya.” Itu yang harus ada dalam diri seorang
anak agar hidupnya kelak menjadi berarti untuk diri sendiri dan orang lain.
- Keempat,
Shaleh dalam keluarga.
Keshalihan pribadi akan lebih berarti bila terefleksi
dalam keluarga,karena keluarga merupakan standar, ukuran, parameter timbangan
untuk melihat selaraskah perkembangan anak dalam ucapan dan perbuatannya.
Sebagaimana firman Allah dalam surat At-Tahrim:6
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka.” (QS.At-Tahrim:6)
Nah... pasti tak lupa donk dengan lagu masa kecil kita
sebagai anak yang di sayang oleh orang tua...
(Yuk nyanyi... yuk...)
Kasih ibu kepada beta...
Tak terhingga sepanjang masa...
Hanya memberi tak akan kembali...
Bagai sang surya menyinari dunia...
Semoga kita sebagai orang tua bisa memberi yang terbaik
untuk masa depan anak-anak kita kelak dan anak bisa membanggakan orang tua
kita. Aamiin ya robbal a’lamiin...
,..
Semoga ketemu lagi lain waktu... J
Demikian dari saya, semoga bermanfaat, kurang lebihnya mohon dimaafkan.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Tharieq
Wassalamu’alaikum.wr.wb..
Senin, 17 Maret 2014
PAHLAWAN PENAKLUK KONSTANTINOPEL”
PAHLAWAN PENAKLUK KONSTANTINOPEL”
Assalamu’alaikum.wr.wb...
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم. الحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ العّالّمِيْن. وَصَلاَةُ وَسَلَّم عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن.
سَيِّدِنَا وَمَوْلَنَا مُحَمَّد وَعَلَى الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن. أَمَّا بَعْد
Pertama.., marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat
Allah SWT, karena atas rahmat dan kasih sayangnya kita masih diberi kesempatan
untuk terus beribadah kepadaNya.
Shalawat dan salam rindu semoga tetap tercurahkan kepada
Nabi Agung kita, Muhammad saw, karena hidayah yang dibawanya, kita masih bisa
merasakan nikmatnya iman dan islam.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Siapakah
sang pahlawan ini?... Ia seorang mukmin yang dilahirkan di semenanjung arabia,
gugur dalam usia 80 tahun, rambutnya telah beruban, ia gugur fii sabiilillaah di bawah benteng
konstantinopel. Seorang muslim tidak memiliki satu negeri, seluruh dunia adalah
negerinya, karena merupakan milik Allah.
Lalu siapakah pahlawan kita ini?... Dialah yang menyambut Rasulullah saw dihari
beliau meninggalkan kota Mekkah untuk menghindari terorisme, menghindari pedang
yang menebas karena kebencian. Penduduk Mekkah menjual semua miliknya,
mengisolasi, menyakiti, mencacinya dan meletakkan duri dijalan yang dilaluinya.
Maka beliau harus keluar demi membawa risalah dan dakwah yang selalu
dipertahankan walau bagaimana pun keadaannya, walau bagaimana pun bentuk
penyiksaan dan boikot yang harus dihadapi orang-orang beriman.
Nabi saw
berangkat menuju Madinnah menuju kaum Anshar, menuju kekasih Allah, menuju pasukan
islam. Perjalanan itu ditempuhnya selama 10 hari, kakinya melepuh oleh panasnya
padang pasir, tubuhnya dipenuhi rasa lapar, haus, lelah, dan kepayahan. Akan
tetapi semuanya demi perjuangan dijalan Allah. Di siang yang panasnya begitu
menyengat kaum Anshar keluar untk menyambut pahlawan terbesar yang dikenal oleh
sejarah dan menusia teragung yang berjalan diatas bumi.
Kaum laki-laki menyambut dengan pedang dan panah, untuk
memberikan penghormatan bagi sang pemimpin yang ditunggu- tunggu sedangkan kaum
wanita berada di atas loteng rumah mereka, berharap bisa melihat wajah yang
memancarkan cahaya dan kenyakinan. Adapun anak-anak menyebar, mereka bagaikan
mutiara dan batu permata berjajar dipinggir jalan bertepuk tangan dan
mengulang-ulang qasidah, yang seperti thola’al badru ‘alaiinaa :
Telah
muncul bulan di tengah kita
Datang
dari arah tsaniatil wada’
Kita
harus bersyukur
Karena
ia menyeru kita kepada Allah
Wahai
Nabi yang diutus pada kami
Kau
datang dengan perintah yang ditaati
Kau
datang membuat Madinah menjadi terhomat
Selamat
datnang wahai sebaik-baik da’i
Di siang
hari yang abadi dan takkan terlupakan selamanya, tiba-tiba ada yang berteriak
dengan keras dan penuh kegembiraan, katanya : Rasul telah datang. Maka
orang-orang Anshar keluar dengan membawa pedang mereka, seolah mereka manusia
yang dibangkitkan dari kuburnya, dibangkitkan dalam kehidupan yang baru, rasa
cinta telah mengalir dalam darah mereka, kehidupan menjadi baru kembali untuk
mereka.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Pada saat itu Rasul saw shalat di
atas ontanya. Anas berkata : Demi Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, dahulu aku
menyangka bahwa tidak ada orang yang menangis lantaran suka cita, sampai
akhirnya aku menyaksikan sendiri kaum Anshar menangis suka citanya oleh
datangnya Rasulullah saw.
Rasulullah
saw berdiri untuk memberikan salam kepada setiap kabilah, mereka berebut
menuntun tali ontanya berharap beliau akan menjadi tamunya. Sehingga harus
beliau berkata : lepaskanlah karena sesungguhnya ia dikendalikan. Allahlah yang
mengendalikannya, Allah yang mengendalikan onta nabi saw dari langit ke tujuh.
Biarkan dia berjalan, jika ia berhenti disuatu tempat
maka disitulah aku akan menginap. Onta melewati bani Bayyadlah. Mereka pun
keluar dengan membawa pedang, kegembiraan pun menyelimuti mereka karena melihat
Rasulullah saw. Mereka berkata : Anda menjadi tamu kami. Beliau menjawab :
Lepaskanlah, karena sesungguhnya ia dikendalikan. Beliau tersenyum dan
berterima kasih kepada mereka.
Kemudian onta itu oleh Amr bin Auf sedangkan mereka telah
berbaris dipingir jalan untuk memberikan pengormatan kepada beliau. Mereka
berkata : Anda menjadi tamu kami. Beliau menjawab : Lepaskanlah, karena
sesungguhnya ia dikendalikan.Lalu onta itu berjalan melewati bani Najjar, sehingga
anak-anak laki- laki dan perempuan keluar.
Rasulullah saw tersenyum dan menaikkan anak-anak itu ke
atas onta lalu menciumnya satu persatu, lalu meninggalkannya. Selanjutnya onta itu merunduk ditempat yang sekarang
menjadi masjid beliau. Ketika onta itu merunduk, beliau menunggu sebentar dan
tidak turun dari punggungnya. Lalu onta itu berdiri lagi dan berjalan sebentar
lalu kembali ke tempat semula dan merebah. Lalu Rasulullah saw turun, maka
ketika itulah orang tua yang menjadi pahlawan dan gugur di negeri romawi
bergegas membawakan barang-barang Rasulullah saw. Orang-orang bani Najjar
berkata : jadilah tamu bagi kami. Beliau berkata : Tidak, aku menjadi tamu
laki-laki yang membawakan perlengkapanku itu.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Beliau berjalan dibelakang orang tua itu yang ternyata
adalah “Abu Ayyub Al-Anshari” Setibanya
dirumah, ia berkata : Wahai Rasulullah,
rumah saya ini ada dua tingkat, anda diatas dan saya tinggal di bawah.
Beliau menjawab : Aku ingin dekat dengan orang-orang,
dekat dengan masjid, maka aku memilih di sini. Yang beliau maksudkan adalah di
bawah. Maka Abu Ayyub menempatkan beliau di bawah, sedangkan dia dan istrinya
tinggal di atas.
Tibalah waktunya tidur, namun Abu Ayyub hanya membolak
balikkan tubuhnya, seolah ia kepanasan sehingga tidak dapat tidur. Sang istri
bertanya : “ ada apa denganmu? Mengapa kamu tidak tidur?”
Ia menjawab: “ Demi Allah aku tidak dapat tidur,
bagaimana mungkin aku tidur di atas, sedangkan Rasul saw tidur di bawahku ?”
Paginya Abu Ayyub berusaha membujuk Rasul saw agar mau
tinggal di atas, namun beliau tetap menolak.
Ketika makanan dihidangkan untuk Abu Ayyub, dan ia sudah
mengangkat tangannya untuk makan dan begitu pula dengan istrinya, tiba-tiba
mereka urungkan. Mereka berkata: ”Demi Allah kami tidak akan makan sehingga
Rasulullah saw makan. Lalu ia turun sambil membawa nampan berisi makanan berupa
olahan tepung daging panggang dan ia berikan sebagai jamuan bagi Rasulullah
saw. Sungguh sebuah jamuan terindah dalam sejarah.
Pada suatu malam Abu Ayyub bangun untuk shalat, tanpa
sengaja ia membentur tempat air dan pecah. Melihat air menggenangi lantai, ia
segera melepas mantelnya untuk mengeringkan lantai agar tidak sampai membasahi
Rasul saw. Lalu ia berkata: ”Wahai Rasulullah, aku memohon kepada anda atas
nama Allah, anda tinggallah di atas dan saya di bawah,” baru kemudian beliau
mau naik ke atas.
Ia benar-benar menjaga Rasul saw dan tidak
menyia-nyiakannya. Nabi sering mendoakannya dan mencarinya. Beliau melihatnya
sebagai seorang yang sudah tua namun penuh berkah, yang segalanya ada padanya
telah menjadi putih: agama, janggut, hati dan prinsipnya.
Kisah ini menunjukkan bagaimana ke zuhudan Nabi saw dan
begitu pula dengan para sahabatnya, serta untuk menunjukkan keutamaan dan kemuliaan
Abu Ayyub Al-Anshari.
Kaum Muslimin Rahimakumullah…
Hari
demi hari berlalu, kaum muslimin menyeru bala tentaranya untuk berjihad di
jalan Allah, untuk menaklukkan konstantinopel dan memerangi pasukan romawi
untuk memperluas kawasan islam.
Tak
kala Abu Ayyub mendengar seruan jihad, ia segera mengambil pedang dan
tombaknya, lalu mengendarai keledainya dan pergi ke medan perang. Ketika
anak-anaknya mencegah dengan berkata : ” anda orang yang sudah tua, usia anda
sudah delapan puluh tahun.”
Dia
menjawab : ” tidak.”
Mereka
berkata : ” Allah memberimu udzur, karena engkau kakek tua yang sudah
sakit-sakitan dan tidak sanggup berperang.”
Ia
menjawab : ” Demi Allah tidak, sesungguhnya Allah berfirman :
(#rãÏÿR$#
$]ù$xÿÅz
Zw$s)ÏOur
(#rßÎg»y_ur
öNà6Ï9ºuqøBr'Î/
öNä3Å¡àÿRr&ur
Îû
È@Î6y
«!$#
4
öNä3Ï9ºs
×öyz
öNä3©9
bÎ)
óOçFZä.
cqßJn=÷ès?
ÇÍÊÈ
” Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS.
At-Taubah:41)
Memang
berat untukku, namun demi Allah aku akan tetap berangkat,” maka ia pun pergi
menuju medan jihad.
Perhatikanlah
usia yang penuh berkah ini, bandingkan dengan mereka berusia delapan puluh
tahun di zaman ini yang justru berusaha mengakhiri perjalanan hidupnya dengan
kesaksian palsu, permainan, kedzaliman, dan kebohongan. ! Na’udzubillah... sudah tua renta namun tak jua bertaubat!
Kita
di buat terkejut oleh orang yang sudah tua renta namun bersumpah palsu,
mencuri, memutus tali silaturrahim, menganggu tetangga dan menggunjing di
tengah orang banyak.
Adapun
Abu Ayyub, ia jadikan usianya yang sudah delapan puluh tahun sebagai ketaan
kepada Allah, dia berangkat bersama para pasukan dengan menaiki bahtera
mengarungi samudera, seraya melagukan kalimat yang abadi Laa ilaaha illallaah Muhammad Rasulullah.
Pertempuran
telah dimulai, maka ia pun mandi, memakai kain kafannya, memakai wewangian dan
berkata kepada kaum muslimin : Aku meminta kepada kalian demi Allah, jika hari
ini aku terbunuh, carilah akhir batas tanah kaum muslimin dengan orang romawi,
kuburkan aku di bawah benteng konstantinopel, semoga Allah membangkitkan aku di
hari kiamat kelak sebagai seorang mukmin di antara orang-orang kafir. Allahu Akbar...
Akhirnya
dalam pertempuran itu kepalanya yang suci, yang selama ini senantiasa bersujud
kepada Allah, terpenggal. Abu Ayyub gugur dan dimakamkan di sana, siapa yang
pergi ke sana hendaknya ia mengucapkan salam kepadanya, sampaikan pula salam
kaum muslimim kepadanya.
Salam
sejahtera untuk Abu Ayyub Al-Anshari dari semenanjung Arab, semoga Allah
memberikan balasan pahala atas jasanya pada ummat Muhammad saw.
Semoga
Allah memberinya kebaikan sebagaimana ia telah berbuat kebaikan kepada kita,
dan semoga Allah mengumpulkan kita dengannya di negeri kemuliaan. Aamiin ya
robbal a’lamiin.
Semoga
apa yang saya sampaikan bermanfaat, kekurangan hanya milik saya, kelebihan
hanya milik Allah.
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamit Tharieq
Wassalamu’alaikum.wr.wb...
Langganan:
Postingan (Atom)